Wednesday, February 10, 2016

Pembunuhan Gorila di Kongo


Waktu: Juli 2007
Tempat: Mikeno, Kongo
Fotografer: Brent Stirton

 Pada tanggal 22 Juli 2007 sekelompok pemburu tak dikenal membunuh satu keluarga gorila di kaki gunung volkano Mikeno yang terletak di bagian timur Republik Demokrasi Kongo. Dengan bersenjatakan senjata otomatis, para pembunuh kejam ini menghabisi nyawa 12 ekor gorila anggota keluarga Rugendo yang terkenal diantara turis-turis yang datang berkunjung dan juga dicintai oleh para penjaga Taman Nasional Virunga tempat mereka tinggal. Keluarga kera raksasa terkemuka ini dipimpin oleh seekor gorila berpunggung putih dengan berat 226 kg bernama Senkwekwe. Dia dan anggota kelompoknya mungkin saja mengetahui kedatangan para pemburu yang akan mencabut nyawa mereka, tapi karena selama ini mereka sudah biasa melihat manusia yang lalu-lalang di sekitar habitatnya, kemungkinan besar mereka tidak menjadi waspada karenanya (begitu dekatnya habitat keluarga Rugendo dengan pemukiman manusia sehingga kadang-kadang salah satu anggotanya keluar dari hutan untuk 'berpiknik' di kebun jagung di wilayah perbatasan sehingga membuat marah petani lokal!).

Para Ranger (penjaga Taman Nasional) di barak Bukima yang terletak berdekatan bersaksi bahwa mereka mendengar beberapa kali letusan senjata di tengah malam. Saat melakukan patroli jalan-kaki keesokan paginya, mereka menemukan tiga gorila betina - Mburanumwe, Neza, dan Safari - telah tergeletak tak bernyawa, sementara bayi Safari yang masih hidup merangkak di sebelah ibunya. Keesokan harinya Senkwekwe ditemukan telah mati pula akibat dari luka tembakan di bagian dada. Tiga minggu kemudian bangkai anggota keluarga Rugendo lainnya, gorila betina Macibri, ikut ditemukan bersama dengan bayinya yang juga telah tak bernyawa.

Hanya sebulan sebelumnya, dua ekor betina serta seekor bayi dari grup gorila lainnya telah mendapat serangan dari pemburu tak dikenal. Para Ranger menemukan salah satu betinanya ditembak dari arah belakang dari jarak dekat layaknya eksekusi, sementara bayinya yang dibiarkan hidup tetap berada di pelukan ibunya. Gorila betina yang lainnya tidak pernah ditemukan.

Secara total, tujuh ekor gorila dari pegunungan Virunga telah terbunuh hanya dalam waktu kurang dari dua bulan, dan sampai saat ini orang yang bertanggung jawab melakukannya tidak pernah diketahui. Foto hasil jepretan dari wartawan National Geography Brent Stirton mengabadikan saat-saat pemimpin gorila Senkwekwe, yang sudah tak bernyawa, dibawa menggunakan tandu bagaikan anggota keluarga kerajaan oleh para penduduk desa yang menangisi kepergiannya. Foto ini kemudian menjadi terkenal dan dimuat di berbagai suratkabar dan majalah luar negeri. Pembunuhan semena-mena binatang tak berdosa ini memicu kemarahan dunia internasional yang mendesak pemerintah negara Kongo untuk segera menyelidikinya.


Sumber :
http://ngm.nationalgeographic.com/2008/07/virunga/jenkins-text

No comments:

Post a Comment